NABI IDRIS AS (MEMPERTEBAL IMAN UMAT MUSLIM)
IDRIS
AS
Nama:
Idris/Akhnukh bin Yarid, nama Ibunya Asyut.
Garis
Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒
Idris As.
Usia:
345 tahun di bumi.
Periode
sejarah: 4533-4188 SM.
Tempat
diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis).
Tempat
wafat: Allah mengangkatnya ke langit dan ke surga.
Al-Quran
menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.
Nabi
Idris merupakan keturunan yang keenam dari Nabi Adam AS. Ayahnya adalah
Qabil dan ibunya adalah Iqlima, putra dan putri dari Nabi Adam AS. Nama
Idris berasal dari kata Darasa yang memiliki arti belajar. Makanya tdak
heran jika Nabi Idris dikenal pintar dan sangat senang belajar. Menurut Syaikh
As-Sa’ setela menafsirkan Surat Maryam ayat 56 hingga 57, Nabi Idris adalah
nabi yang dipuji Allah karena ilmunya yang sempurna, keyakinannya yang kuat dan
amal saleh yang dia lakukan. Makanya, di usianya yang ke-82 tahun,
Malaikat Jibril datang untuk menyampaikan wahyu pertama dari Allah SWT.
Allah memerintakan Nabi Idris untuk mengajak umat manusia berjalan di jalan
kebenaran yang diridai Allah SWT.
Nabi
Idris adalah manusia petama di bumi yang bisa membaca serta menulis menggunakan
pena. Dia juga adalah manusia yang sangat pintar dan kaya ilmu. Dia
bisa merawat kuda, pandai ilmu perbintangan (falaq) serta ilmu hitung, atau
yang sekarang kita kenal dengan pelajaran matematika. Selain itu, Nabi
Idris adalah manusia pertama yang membuat pakaiannya sendiri untuk menutup
aurat. Semasa kenabiannya, Nabi Idris dijuluki sebagai Asadul Usud yang berarti
singa. Julukan itu dia peroleh karena sifatnya yang pantang menyerah ketika
menjalankan perintah Allah, yakni menyebarkan kebenaran sebagai seorang
nabi. Ketika berhadapan dengan umatnya yang kafir, dia juga tidak gentar.
Namun, dia tidak pernah sombong dan sangat mudah memaafkan orang lain.
Maka
mengenal lebih dalam Nabi Idris adalah sebagai berikut:
1. Nabi
Pertama yang Melihat Surga dan Neraka
Nabi
Idris dan Malaikat Izrail rupanya bersahabat. Suatu ketika, setelah
mereka beribadah bersama, Nabi Idris tiba-tiba mengajukan satu permintaan yang
tidak biasa kepada Malaikat Izrail. Dia meminta Malaikat Izrail untuk
mengajaknya melihat surga dan neraka. Izrail pun merasa heran dengan permintaan
Nabi Idris. Dia mengatakan, “Bahkan malaikat pun takut melihat neraka.”
Tetapi Nabi Idris tetap bersikukuh ingin melihat neraka. Dia menyadari
azab Allah itu pasti sangat menakutkan. Dia berharap, setelah melihatnya,
iman dia sebagai nabi yang bertugas menyebarkan kebenaran akan semakin tebal.
Malaikat
Izrail pun menyanggupi permintaan Nabi Idris AS, setelah dia mendapatkan izin
dari Allah SWT. Nabi Idris diajak melihat neraka. Namun, belum
sampai masuk ke dalamnya, Nabi Idris AS sudah pingsan menyaksikan langsung
sosok malaikat penjaga neraka, Malaikat Malik. Nabi Idris mengatakan,
sosok Malaikat Malik sangat menakutkan dia. Malaikat Malik menyeret serta
menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah SWT semasa hidup di
bumi. Nabi Idris tidak kuat melihat betapa mengerikannya neraka.
Dia menyebutkan, neraka adalah tempat terburuk, tidak ada tempat yang lebih
mengerikan dari neraka. Nabi Idris segera meninggalkan neraka, namun
dengan tubuh yang sudah lemas.
Dari
neraka, Malaikat Izrail mengajak Nabi Idris melihat surga. Reaksi Nabi
Idris sama, Nyaris Pingsang! tetapi bukan karena takut, namun takjub
dengan keindahan dan pesona yang ada di surga. Dia menggambarkan
sungai-sungai di surga airnya sangat bening, bahkan lebih bening dari air
pegunungan yang belum terjamah manusia. Di tepi sungai, berjajar
pohon-pohon rindang yang batangnya bukan terbuat dari kayu, namun dari emas dan
perak. Di sana berdiri istana-istana megah untuk para calon penghuni
surga. Di setiap jengkal ada pohon-pohon yang menghasilkan buah-buahan
segar.
Ketika
diajak kembali ke bumi, Nabi Idris merasa enggan karena tetap ingin berada di
surga. Tapi Malaikat Izrail mengingatkan, setelah kiamat nanti Nabi Idris
bisa tinggal lagi di surga bersama nabi lain serta orang-orang beriman.
Setelah itu, Nabi Idris berjanji pada dirinya sendiri untuk terus beribadah
kepada Allah sampai hari kiamat tiba.
2. Merasakan
Seramnya Sakaratul Maut
Lagi-lagi
Nabi Idris AS mengajukan permintaan yang tidak biasa kepada Malaikat
Izrail. Kejadiannya adalah ketika Izrail turun ke bumi untuk
berjumpa dengan Nabi Idris (tentu saja setelah meminta izin Allah SWT).
Malaikat Izrail menemui Nabi Idris dengan menyamar sebagai seorang pria yang
membawa banyak sekali buah-buahan ke rumah Nabi Idris. Nabi Idris
kemudian mempersilakannya masuk dan menawarkan untuk menyantap buah-buahan itu
bersama, namun Malaikat Izrail yang sedang menyamar itu menolaknya.
Malaikat
Izrail tinggal bersama Nabi Idris selama 4 hari, dan di hari keempat, dia mulai
penasaran dengan siapa sebenarnya tamunya itu. Dia pun bertanya kepada
Malaikat Izrail siapa dia sebenarnya, yang kemudian dijawab dengan jujur oleh
sang malaikat. Nabi Idris kemudian bertanya, apakah dia menemui Nabi
Idris untuk mencabut nyawanya, dan malaikat menjawab tidak. “Saya hanya
rindu padamu dan Allah mengizinkan.”
Saat
itulah tiba-tiba Nabi Idris meminta kepada Malaikat Izrail untuk mencabut
nyawanya, kemudian mengembalikannya lagi. Dia ingin merasakan bagaimana
sakitnya sakaratul maut. Atas seizin Allah SWT, Malaikat Izrail
mengabulkan keinginan Nabi Idris dan mencabut nyawanya saat itu juga.
Saat melakukannya, Malaikat Izrail menangis melihat Nabi Idris kesakitan.
Setelah nyawanya tercabut, Allah SWT pun menghidupkannya kembali. Ketika
membuka mata, Nabi Idris menangis tersedu-sedu. Dia tidak berani
membayangkan bagaimana umatnya mengalami sakaratul maut. Dia tidak mau
umatnya sengsara di penghujung usia mereka. Oleh karena itu, semenjak
kejadian tersebut, Nabi Idris semakin gencar dan giat menyebarkan kebenaran
kepada umat manusia.
3. Nabi
Idris AS Sebenarnya Masih Hidup
Dalam
Surat Maryam ayat 56 dan 57, para Mujahid menafsirkan jika Nabi Idris AS
sebenarnya tidak mati. Dia diangkat ke langit dalam keadaan hidup seperti
Nabi Isa AS. Hal tersebut didukung dengan hadis yang mengisyaratkan jika
Rasulullah pernah bertemu dengan Nabi Idris ketika peristiwa mi’raj di langit
yang keempat. Meskipun tidak disebutkan namanya, namun sabda
Rasulullah saat itu ditafsirkan oleh Imam Nawawi, jika Rasullulah bertemu dengan
Nabi Idris AS di sana. Kendati demikian, ada riwayat lain yang
menyebutkan jika Nabi Idris sebenarnya sudah tiada. Dia memang diangkat
ke langit oleh Allah SWT, namun ketika di sana, nyawanya dicabut oleh Malaikat
Izrail. Mana yang benar? Hanya Allah SWT yang tahu.
Berikut ini adalah beberapa nasihat dan untaian kata mutiara Nabi Idris.
1.
Kesabaran yang disertai iman kepada Allah (akan) membawa kemenangan.
2.
Orang yang bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari
TuhanNya dengan amal-amal salehnya.
3.
Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah
niatmu. Demikian pula (untuk) puasa dan shalatmu.
4.
Janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya
kamu tidak ikut berdosa.
5.
Taatlah kepada rajamu dan tunduklah kepada pembesarmu serta penuhilah
selalu mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepad Allah.
6.
Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya karena mereka
tidak akan banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya.
7.
Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
8.
Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seseorang tidak dapat
bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu.
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar