Nabi Adam
Bertemu Malaikat Berbentuk Mutiara
NABI ADAM AS.
Nama: Adam As.
Usia: 930 tahun.
Periode sejarah: 5872-4942 SM.
Tempat turunnya di bumi: India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab.
Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan.
Tempat wafat: India, ada yang berpendapat di Mekkah.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.
Nama: Adam As.
Usia: 930 tahun.
Periode sejarah: 5872-4942 SM.
Tempat turunnya di bumi: India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab.
Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan.
Tempat wafat: India, ada yang berpendapat di Mekkah.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.
Malaikat merupakan ciptaan Allah yang selalu
melaksanakan tugas tanpa alpa sedikit pun. Salah satu perintah Allah pun
dijalankan malaikat, sekalipun itu harus mengubah bentuk dan rupa si malaikat menjadi mutiara.Rasa
tunduk dan patuh malaikat yang konsisten itu lantaran Allah tak membekalinya
dengan nafsu, berbeda dengan manusia. Dalam buku Hayat al-Qulub karya
Sayyid Muhammad Baqir al-Majlisi disebutkan, Allah pernah mengutus malaikat
kepada Nabi
Adam dalam bentuk mutiara.
Diceritakan bagaimana suatu ketika kekacauan
menimpa Nabi Adam lantaran melanggar sumpahnya dan diturunkan ke bumi, Allah
kemudian menerima taubatnya dan mengutus malaikat kepadanya. Bukan utusan
biasa, malaikat ini dirupakan sebagai mutiara yang putih murni bersinar. Kejadian ini tepatnya terjadi
ketika Nabi Adam berada di India. Adam melihat mutiara tersebut dan kemudian
terpesona akannya. Kemudian Allah membuat mutiara itu berbicara yang langsung
membuat Adam terkejut.
“Wahai Adam, apakah kau mengenaliku?” kata
malaikat dalam rupa mutiara itu.Nabi Adam pun menjawab: “Tidak,”. Sang malaikat
kemudian menegaskan kembali: “Kau mengenalku, tapi setan telah menguasaimu dan
membuat hatimu lupa kepada Allah,”. Setelah berkata seperti itu, sang malaikat
kemudian kembali ke bentuknya semula.
Dalam wujud asli sang malaikat itu, Nabi
Adam mengenalinya sebagai malaikat yang biasa ia temui di surga. Lalu sang
malaikat mendekati Nabi Adam seraya mengingatkan kembali janji Adam kepada
Allah SWT. Lalu kemudian Nabi Adam semakin mendekati malaikat tersebut serya
mengingat kembali mengenai janjinya sebagai seorang hamba yang harus mematuhi
perintah Allah. Tak terasa, air mata pun menetes dari mata Nabi Adam mengingat
janjinya yang ia ingkari.
Nabi Adam kemudian memperbarui janjinya dan
sebagai tanda hormat pada janji itu, beliau mencium sang malaikat. Dengan
seketika, Allah membuatnya kembali menjadi mutiara lagi. Mutiara ini terus
dibawa oleh Nabi Adam menyusuri dunia yang sepi dan sunyi. Begitu sampai
Makkah, Allah mengutus malaikat Jibril untuk membangun Ka’bah. Ketika itu, ia
turun di antara Rukn, Hajar, dan pintu.
Maka Allah menempatkan malaikat di tempat
itu sebagai saksi atas janji Adam yang telah diperbarui. Allah pun menanamkan
Hajar di pilar Ka’bah tersebut. Kemudian malaikat Jibril membawa Adam dari
Ka’bah ke Pegunungan Safa dan Hawa ke Pegunungan Marwa. Nabi Adam kembali
memuji dan memuliakan Asma Allah. Untuk itulah kita dianjurkan untuk menghadap
Hajar dari Pegunungan Sawa dan mengucapkan Allahu Akbar. Dari hadis shahih juga
dijelaskan bagaimana Rasulullah menyampaikan bahwa Adam diturunkan dari surga
ke Safa, sementara Siti Hawa ke Marwa.
Mari kita mengenal kisah Nabi Adam dengan
empat urutan roda kehidupannya. Roda kehidupannya yaitu terciptanya Nabi Adam
AS ke muka bumi, penciptaan Hawa di surga bersama Nabi Adam. Kemudian kisah
Nabi Adam dan Hawa saat diturunkan ke bumi, dan kisah buah hati Nabi Adam
dan Hawa. Berikut cerita sang Khalifah pertama di muka bumi.
1.
Terciptanya
Nabi Adam AS ke Muka Bumi
Nabi Adam AS tercipta saat Allah mengatakan
di hadapan para malaikat mengenai penciptaannya. Menjadi khalifah sebagai
leluhur manusia dan keturunannya yang akan memakmurkan dan mensejahterakan
dunia. Para malaikat kian penasaran mengapa harus diciptakan Nabi Adam AS.
Mereka khawatir diciptakannya makhluk yang lebih sempurna adalah karena
kelalaian para malaikat.
Allah SWT menciptakan langsung Nabi Adam dan
ruhnya pun langsung ditiupkan oleh-Nya. Nabi Adam AS dibekali oleh akal yang
membuatnya bisa mempelajari, mengamati dan memahami berbagai macam. Dalam kisah
Nabi Adam ini kita bisa mengetahui bahwa akal diberikan padanya dan
keturunannya untuk menjalankan tugas sebagai khalifah di dunia. Kelebihan
tersebut yang akhirnya membuat para malaikat mengakui keistimewaan yang
diberikan pada Nabi Adam dari Sang Maha Pencipta. Nabi Adam diciptakan dari tanah
dan setelah mati maka Adam dan anak cucunya juga akan dikuburkan di tanah. Saat
tubuh Nabi Adam sudah terbentuk secara sempurna dan ditiupkan ruh, maka para
malaikat diminta untuk bersujud padanya. Para malaikat pun menuruti perintah
Allah SWT tersebut, namun para setan yang dengan sombongnya menolak untuk
melakukannya. Dikarenakan setan merasa jauh lebih mulia dengan terbuat dari api
dibandingkan tanah seperti manusia salah satunya khalifah pertama.
2.
Proses
Penciptaan Hawa di Surga bersama Nabi Adam AS
Hari silih berganti membuat Nabi Adam merasa
kesepian karena hidup seorang diri kemudian diciptakanlah Hawa untuk
mendampinginya. Proses penciptaan Hawa tersebut diambil dari tulang rusuk
sebelah kiri milik Nabi Adam yang diambil saat dia sedang terlelap tidur. Saat
itu malaikat bertanya untuk apa Allah SWT menciptakan Hawa. Nabi Adam pun
menjawab bahwa Hawa diciptakan untuk mendampingi, memberikan kebahagiaan dan
segala kebutuhan hidupnya sesuai kehendak Allah.
Nabi Adam dan Hawa diberikan izin dari Allah
untuk tinggal di surga yang serba hidup nikmat dan cukup apapun kebutuhannya.
Tetapi ada salah satu hal pantangan yang harus diingat oleh keduanya yaitu
tidak boleh mendekati pohon terlarang dan memakan buahnya. Setelah setan
menolak dengan tidak ingin sujud, dia tidak lagi diijinkan untuk tinggal di
surga. Adapun dikarenakan hal tersebut setan menjadi dendam dengan Nabi Adam
dan menginginkannya keluar dari surga.
Segala berbagai macam cara untuk
menjerumuskan Nabi Adam dan Hawa keluar dari surga, telah setan lakukan agar
mereka mendekati pohon larangan. Begitu banyaknya rayuan serta tipu daya yang
dilakukan setan akhirnya membuat mereka pun memakan buah dari pohon larangan
tersebut. Selayaknya mereka merasakan akibatnya dengan terbukanya aurat Nabi
Adam dan Hawa, karena malu mereka mencari daun untuk menutupi auratnya. Lantas
dengan perasaan malu karena telah melanggar larangan yang telah Allah SWT
berikan mereka menangis sambil memanjatkan doa dan ampunan.
3.
Nabi
Adam dan Hawa Ketika Diturunkan ke Muka Bumi
Nabi Adam dan Hawa memohon ampunan dan
bertaubat atas dosanya telah melanggar perintah Allah dan akhirnya Allah SWT
mengampuninya. Mereka pun menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran yang amat
berharga dan tidak boleh kembali melanggar perintah Allah SWT. Mereka
juga menyadari bahwa setan adalah musuh terbesar yang tidak lagi boleh
dipercaya kembali apapun tipu dayanya. Namun karena hal tersebut Nabi Adam dan
Hawa harus dipindahkan dari surga ke bumi dan mengemban tugas sebagai khalifah.
Setan selalu terus berusaha keras
menyesatkan Nabi Adam dengan berbagai cara walaupun keinginannya membuat Nabi
Adam dikeluarkan dari surga terealisasi. Ketika diturunkan ke bumi Nabi Adam
diturunkan di Hindustan sedangkan Hawa di Jeddah, Saudi Arabia. Mereka
terpisah dengan jarak yang begitu jauh dan bertemu kembali setelah sekian lama
di Jabal Rahmah daerah Arafah. Maka pertemuan setelah perjuangan yang amat
panjang menjadi hal yang sangat membahagiakan, sehingga mereka menjalani hidup
bersama dengan amat bahagia.
4.
Buah
Hati Nabi Adam AS dan Hawa
Nabi Adam dan Hawa menjalani kehidupan
berdua sebagai pasangan suami istri dan diberkahi keturunan. Hawa selalu
melahirkan anak kembar laki-laki dan perempuan. Pada kelahiran pertama anak
mereka bernama Qabil dan Iklima, kemudian kelahiran kedua yakni bernama Habil
dan Labuda. Ketika anak Nabi Adam dan Hawa mulai beranjak dewasa, karakter
merekapun berbeda-beda satu sama lain.
Qabil yang memiliki sifat yang kasar dan
Habil memiliki sikap lebih santun. Iklima menjadi remaja yang cantik dan Labuda
biasa-biasa saja saja. Anak-anaknya memiliki tugas masing-masing untuk membantu
urusan rumah tangga dan pekerjaan. Seiring dengan semakin bertambahnya kedewasaan
keempat anak Adam dan Hawa tersebut merekapun mulai memiliki ketertarikan
dengan lawan jenis.
Allah SWT memberikan petunjuk bahwa anak
mereka harus segera dinikahkan dengan aturan mereka tidak boleh dinikahkan
dengan saudara kembarnya sendiri. Bahwa artinya Qabil akan menikahi Labuda dan
Habil akan menikahi Iklima. Namun, setelah hal tersebut disampaikan Adam pada
anak-anaknya dengan penegasan tidak boleh ada pihak yang menolak. Ternyata
jawabannya diluar dugaan bahwa Qabil menolak dan menyatakan ingin menikahi
Iklima yang merupakan kembarannya.
Pada saat keadaan perselisihan diantara anak
lelakinya, maka Adam memberikan solusi kepada mereka. Bahwa Qabil dan Habil
harus berkurban kemudian siapa yang kurbannya diterima maka dialah yang berhak
menikahi Iklima. Nabi Adam berpikiran bahwa masalah jodoh ini akan lebih baik
jika tawakkal dan berserah diri kepada Allah SWT. Seiring berjalannya usaha mereka,
maka Habil yang qurbannya diterima dan berhak menikahi Iklima, namun Qabil
tidak dapat menerimanya. Setan melakukan berbagai cara untuk menilbulkan rasa
iri dan dengki pada Qabil. Setan pun menjelma dan memberi contoh di hadapan
Qabil untuk membunuh Habil dengan cara memukul kepala burung menggunakan batu.
Qabil menunggu saat yang tepat untuk
menghantamkan batu besar ke kepala Habil dan sesaat kemudian Habil pun
meninggal. Qabil pun belajar dari burung gagak bagaimana caranya menguburkan
mayat Habil di dalam tanah. Dalam kisah tersebut menjadi pelajaran besar bagi
Nabi Adam untuk mengajari kebaikan kepada anak-anaknya dan menjauhi perbuatan
buruk. Berikut
kisah empat roda kehidupan sang Khalifah Pertama yang memberikan banyak
pelajaran hidup. Setan adalah musuh terbesar manusia, sebagai umat muslim
alangkah baiknya kita selalu memohon perlindungan kepada Allah dari godaan
setan. Nabi Adam selalu dan terus berdakwah pada anak dan cucunya untuk
mengikuti ajaran Allah SWT. Beliau wafat di usia 1000 tahun setelah mengalami
sakit selama 11 hari, setahun kemudian Hawa juga wafat menyusul suaminya.
Jadilah muslim yang produktif dengan
meneladani serta mengimplementasikan kisah sang Khalifah pertama yaitu Nabi
Adam AS. Dengan selalu mengikuti perintah Allah SWT dan menguatkan fondasi iman
dan takwa sehingga setan tidak akan mengusik kita. Tetap selalu semangat
berdakwah dengan menebar kebaikan dan bermanfaat untuk orang sekitar
serta anak cucu di kemudian hari.
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar