Fatih Development of Teachning Proficiency (FDTP) Hari Pertama
Mengawali
tahun 2020 dengan mengikuti program FDTP, dengan tema peningkatan kualitas
pendidkan itu sendiri. Bagaimana seorang guru yang menjadi peran utama
dilapangan dalam memberikan kontribusi peningkatan dalam ruang lingkup
pekerjaan sehari-hari. Pastinya, banyak pertayaan yang muncul ketika kita
bertanya “apa yang saya lakukan?” yang kapasitas hanyalah satu juta variabel
yang dapat meembangun komunitas besar dunia pendidikan di Indonesia, karena
dengan ada program FDTP akan muncul efek positif untuk perubahan pendidikan
khususnya yang ada di Wilayah Aceh.
Fatih Development of Teachning Proficiency (FDTP) adalah
program pengembangan kinerja mengajar untuk para guru, pemimpin sekolah,
mahasiswa, akademisi, pengamat pendidikan se- Provinsi Aceh yang
diselenggarakan oleh Fatih Bilingual School bekerja sama dengan Teuku Nyak
Arief Fatih Bingual School dan Dinas Pendidikan Aceh. Prigram FDTP ini adalah
program yang akan meningkatkan kualitas dan pintu gernamg bagi pendidikan yang
berkelas. Peningkatan profesionalisme para guru dan manajemen sekolah secara
berkelanjutan meruapak syarat utama demi peningkatan kualitas pendidikan di
sekolah. Program FDTP hadir sebagai salah satu alternatif program dimana
praktisi pendidikan dapat hadir, berinteraksi dan saling berbagi best
practices.
Program ini akan diisi oleh beberapa Keynote Speakers
yang nantinya dengan keahlian masing-masing dan tema menurut kemampuannya, nah,
dihari pertama ini dengan materi keseluruhannya diisi oleh ibu Dianindah
Apriyani beliau adalah seorang Senior Country Manager, Indonesia, Cambridge
Assessment Internasional Education dengan materi Looking Beackward, Moving
Forword. Materi yang ibu Dian sampaikan luar biasa, beliau menjelaskan
bagaimana kita membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Ibu dian lebih
tertarik menjelaskan tentang refleksi yang ada didalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran tersebut, dikarenakan refleksi itu meruapak langkah akhir didalam
proses pembelajaran yang mengandung arti untuk mengetahui bagaimana penyerapan
materi dan siswa dan guru ketika proses pembelajarn berlangsung. Refleksi juga
mem pnyai banyak keuntungan yaitu mampun mengajar peserta didik lebih dalam
lagi terhadap kemampuan dan memecahkan masalah yang terjadi disuatu ruang
kelas. Dilanjutkan juga refleksi tersebut adalah cermin yang kita punya ketika
melakukan sesuatu, ketika kita bicara dari ide dan pengalaman yang baru.
Refeksi itu sendiri ada 2 macam yaitu refleksi yang sedang terjadi dan setelah
itu terjadi.
Setelah ini dilanjutkan dengan Breakout Sessions, maka
saya juga memilih dengan ibu Dianindah Apriyani dengan materi Shool
Self-Evalution. Evaluasi diri sekolah yang baik dan efektif akan membantu
mengevaluasi performa sekolah dan mengidentifikasi kelebihan sekolah sekaligus
area yang bisa dibuat lebih efektif. Hal ini mendorong anda menggunakan bukti
dan data untuk membuat keputusan terbaik mengenai praktik di sekolah yang perlu
diperbaiki. Serta dibahas bagiaman mengembang evaluasi sekolah berdasarkan
standar Cambridge Internasional untuk mendifinisikan kriteri sekolah yang
efektif.
Ibu Dianindah menjelaskan tahapan apa saja yang harus
kita lakukan ketikan melakukan evaluasi pada suatu sembagai pendidikan, pertama
(What) sekolah sendiri yang akan berbicara, kedua (When) sekolah akan kita
evaluasi setiap saat, Ketiga (Where) dimulai dari ruang kelas dan lanjutkan
bagaimana ruang kelas tersebut berbicara, Keempat (Why) untuk arah yang lebih
bbaik dan kualitas lebih baik didalam satu sekolah, Kelima (Who) sekolah akan
mendesain keinginan sekolah itu sendiri, kualitas terhadap pembelajaran,
sharing terhadap orang tua bagaimana pembelajaran yang akan berlangsung yang
ada disekolah. Kemudian dilanjutkan dengan sekolah yang efektif adalah sekolah
yang berhasil melakukan pembelajaran terhadap siswa dari latar belakang yang
berbeda, kemampuan akademisi, kemajuan dengan kemampuan masing-masing,
dikarenakan anak disekolah tidak otomatis belajar.
Keynote Speakers Breakout
Sessions kedua dihari pertama saya pilih Bapak Manda Edy Mulyono dengan materi
Mengajar di abad 21, kegiatan mengajar pada abad ke 21 bertitik tempuh pada
4C skills: collaboration, communication,
critical thinking anda creativity. Pada sesi dijelaskan bagiamana mengulas G
Suite for Education dan aplikasi Google yang akan meningkatkan performa pada
guru dikelas. Serta mendapatkan aplikasi dan pengalaman yang seru ketika
diruangan tes tersebut, diberikan beberapa aplikasi dan bagaimana mana cara
menggunakan aplikasi tersebut didalam kegiatan belajar mengajar yang lebih seru
dengan peserta didik.
Keynote Speakers Breakout
Sessions ketiga dihari pertama saya pilih bapak Gulbuddin Hikmatyar Al-Akbar
dengan materi Efektifitas Google Clasroom dalam Blended Learning. Leaning Management
System (LSM), seperti Google Classroom, memudahkan pelajar dan wali pelajar
serta guru dalam aplikasi ini, untuk bersama-sama menjalankan proses pendidikan
secara lebih terbuka, terarah, terstruktur. Namun jika dipahami atau digunakan
dengan baik, dapat membawa dampak sebaliknya yang semua elemen yang terlibat. Maka
dari itu, perlu mengenal fitur-fitur serta hal positif dan negatife yabg dapat
muncul dari LSM yang sering digunakan oleh pendidik, untuk kemudian dipraktek
didalam kegiatan belajar mengajar disekolah masing-masing.
Mengenal Google Classroom lebih mudah pengajar untuk
mengevaluasi siswa dimanapun berada dengan menggunakan internet dan peserta
didik lebih enjaoy didalam menjawab semua evalusi yang diberi waktu tertentu,
nah kekurangan dari Google Classroom sendiri adalah siswa mudah menyontek
ketika evaluasi sedang berlangsung.
Inilah ilmu yang saya dapatkan hari ini diacara Fatih
Development of Teachning Proficiency (FDTP) di hari pertama dan juga banyak
mengenal kawan-kawan baru walaupun banyak kawan yang sudah saya kenal,
insyaAllah silahturrhami didlam menuntut ilmu Allah akan meridhoi setiap
langkah kami yang pemburu ilmu ini. Selamat menunggu FDTP dihari kedua. Terima
kasih
Komentar
Posting Komentar