BIOTEKNOLOGI
A. Pengertian
Bioteknolgi
Bioteknologi adalah penggunaan makhluk hidup dan proses di
dalamnya untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam bioteknologi memanfaatkan
bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan atau jaringan. Penerapan bioteknologi
memadukan berbagai disiplin ilmu seperti mikrobiologi, biokimia, genetika,
biologi molekuler, kimia, rekayasa proses dan teknik kimia.
B. Bioteknologi dan Perkembangannya
1.
Bioteknologi di masa lampau (konvensional)
Bioteknologi
sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
-
8000 SM
Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa Babilonia, Mesir,
dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan selektif (seleksi artifisal)
untuk meningkatkan kualitas ternak.
-
6000 SM Pembuatan
bir, fermentasi anggur, membuat roti, membuat tempe dengan bantuan ragi
-
4000 SM
Bangsa Tionghoa membuat yogurt dan keju dengan bakteri asam laktat
-
1500 Pengumpulan
tumbuhan di seluruh dunia
-
1665
Penemuan sel oleh
Robert Hooke(Inggris) melalui mikroskop.
-
1800 Nikolai
I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang pengembangbiakan hewan
-
1880
Mikroorganisme ditemukan
-
1856 Gregor
Mendel mengawali genetika tumbuhan
rekombinan
-
1865 Gregor
Mendel menemukan hukum hukum dalam penyampaian sifat induk ke turunannya.
-
1919 Karl
Ereky, insinyur Hongaria, pertama menggunakan kata bioteknologi
-
1970
Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan untuk memotong
gen gen.
-
1975 Metode
produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein
-
1978 Para
peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan bakteri yang
terdapat pada usus besar.
-
1980
Bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model
prokariot-nya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain,
dalam bentuk manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin
hewan yang sebelumnya tersedia.
-
1992 FDA
menyetujui makanan GM pertama dari Calgene: tomat “flavor saver”
-
2000
Perampungan Human Genome Project
Contoh produk bioteknologi konvensional, misalnya: di
bidang pangan ada pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak
abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di
bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. di bidang medis, antara lain dengan
penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang
terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan
terjadi setelah penemuan bioreaktoroleh Louis Pasteur. Dengan alat
ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
2.
Bioteknologi modern
Sekarang bioteknologi berkembang
sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan
ditemukannya berbagai macam teknologi semisal:
-
Rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan
kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang
belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.
-
Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga
memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan
kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.
-
Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi
rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman
dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika
dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan
lingkungan.
-
Penerapan bioteknologi di saat ini juga dapat dijumpai
pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Misalnya saja penguraian minyak
bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat
toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
C.
Ciri-Ciri
Bioteknologi
1. Bioteknologi
Konvensional
-
Menggunakan mikroorganisme secara
langsung.
-
Teknologi (peralatan&teknik) yang
digunakan secara sederhana.
-
Pemanfaatan mikroorganisme terbatas.
-
Contohnya, Rhizopus oryzae (Pembauatan Tempe), Aspergillus wenti (pembuatan kecap), Lactobacillus bulgaricus (keju).
2. Bioteknologi
Modern
-
Menggunakan sebagian dari organisme
(berupa DNA atau enzim).
-
Teknologi (peralatan dan teknik0 yang
digunakan canggih.
-
Pemanfaatan mikroorganisme ditambah
teknologi modern.
-
Contonya, bayi tabung dan kloning.
D.
Macam-Macam
Bioteknolgi
1.
Bioteknolgi
Bidang Pangan
a. Pemanfaatan
Bioteknologi Dalam Bidang Pangan
Bioteknologi dapat
digolongkan menjadi bioteknologi konvensional / tradisional dan modern.
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan
makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.Mikroorganisme dapat mengubah
bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi,
hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan
yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas
yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk
hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.
Seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi mengembangkan bioteknologi dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam bioteknologi
modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien.
b. Makanan dan Bahan Pangan Yang
Memanfaatkan Penggunaan Bioteknologi Konvensional
Pengolahan Bahan Makanan yang memanfaatkan mikrorganisme
dalam pembuatannya secara umum dapat digolongkan kedalam dua produk, yaitu
pengolahan produk susu dan pengolahan produk nonsusu.
· Pengolahan produk susuSusu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega.
- YoghurtUntuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricusdan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa. Yoghurt merupakan minuman yang terbuat dari air susu. Apabila dibandingkan dengan susu biasa, yoghurt dapat memberikan efek pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka. Selain itu, yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga mencegah penyumbatan di pembuluh darah.
Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi bakteri yang lain. Setelah dingin, ke dalam air susu dimasukkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus termophillus. Susu dibiarkan selama 4-6 jam pada suhu 38oC – 44o C atau selama 12 jam pada suhu 32oC. Pada masa inkubasi akan dihasilkan asam laktat, asam inilah yang membuat yoghurt berasa asam, dapat juga ditambahkan dengan buah, kacang, atau rasa lain yang diinginkan.Yoghurt mengandung jutaan bakteri menguntungkan sehingga sanggup menekan bakteri yang merugikan dalam saluran pencernaan, yoghurt juga lebih mudah dicerna dibandingkan susu biasa.
- Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam
laktat, yaitu Lactobacillus
dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi
memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Proses pembuatan
keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90oC atau
dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai30oC. Selanjutnya bakteri
asam laktat dicampurkan.- MentegaPembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis
dan Lectonosto ceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengesaman.
Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan.
Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan·
Produk Makanan Non Susu- Kecap- Tempe- Anggur- Roti
· Pengolahan produk susuSusu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega.
- YoghurtUntuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricusdan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa. Yoghurt merupakan minuman yang terbuat dari air susu. Apabila dibandingkan dengan susu biasa, yoghurt dapat memberikan efek pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka. Selain itu, yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga mencegah penyumbatan di pembuluh darah.
Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi bakteri yang lain. Setelah dingin, ke dalam air susu dimasukkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus termophillus. Susu dibiarkan selama 4-6 jam pada suhu 38oC – 44o C atau selama 12 jam pada suhu 32oC. Pada masa inkubasi akan dihasilkan asam laktat, asam inilah yang membuat yoghurt berasa asam, dapat juga ditambahkan dengan buah, kacang, atau rasa lain yang diinginkan.Yoghurt mengandung jutaan bakteri menguntungkan sehingga sanggup menekan bakteri yang merugikan dalam saluran pencernaan, yoghurt juga lebih mudah dicerna dibandingkan susu biasa.
- Keju
Dapat mencegah dan mengendalikan
diare
Mempercepat proses penyembuhan
duodeniti.
Memperlancar pencernaan
Dapat menurunkan kadar kolesterol,
Dapat mengurangi toksisitas
Meningkatkan vitalitas
Mencegah anemia
Menghambat ketuaan
Serta mampu menghambat resiko
jantung koroner, penyakit gula, dan kan
· Dampak terhadap penggunaan bioteknologi dalam bidang panganPenggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris.
· Dampak terhadap penggunaan bioteknologi dalam bidang panganPenggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris.
Tomat Flavr Savr hasil rekayasa
diketahui mengandung gen yang resisten terhadap antibiotik.
Susu sapi yang disuntik hormon BGH
(bovine growth hormone) atau hormon pertumbuhan sapi, disinyalir
mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi kesehatan
manusia..Jagung yang direkayasa sebagai
pakan unggas menjadikan unggas tersebut mengandung genetic modified
organism (GMO) yang dikhawatirkan membahayakan manusia.Penyisipan gen babi ke dalam buah
semangka dapat membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu.
Produk – produk makanan yang juga menggunakan proses bioteknologi konvensional namun tidak berasal dari susu antara lain sebagai berikut.
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai.
- Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan
menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat
tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat
tape tersebut berdasarkan pengalaman.Atau juga populer disebut dalam bahasa Inggris: wine adalah minuman
beralkohol yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis vinifera yang
biasanya hanya tumbuh di area 30 hingga 50 derajat lintang utara dan selatan.
Minuman beralkohol yang dibuat dari sari buah lain yang kadar alkoholnya
berkisar di antara 8% hingga 15% biasanya disebut sebagai wine buah (fruit
wine).
Jika Anda makan roti atau donat, pernahkah Anda berpikir bila pembuatan roti atau donat itu sebenarnya juga melalui proses fermentasi? Proses fermentasi ini dibantu dengan bantuan yeast atau khamir yaitu sejenis jamur. Jika Anda mempunyai kesempatan memperhatikan pembuatan roti atau donat, maka adonan tepung akan mengembang.
Selain manfaat-manfaat baik diatas, tidak terlepas ula dari dampak buruk penggunaan bioteknologi dalam bidang pangan. Produk rekayasa bidang telah menimbulkan masalah yang serius. Contohnya adalah:
Produk – produk makanan yang juga menggunakan proses bioteknologi konvensional namun tidak berasal dari susu antara lain sebagai berikut.
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai.
- Tape
Jika Anda makan roti atau donat, pernahkah Anda berpikir bila pembuatan roti atau donat itu sebenarnya juga melalui proses fermentasi? Proses fermentasi ini dibantu dengan bantuan yeast atau khamir yaitu sejenis jamur. Jika Anda mempunyai kesempatan memperhatikan pembuatan roti atau donat, maka adonan tepung akan mengembang.
Selain manfaat-manfaat baik diatas, tidak terlepas ula dari dampak buruk penggunaan bioteknologi dalam bidang pangan. Produk rekayasa bidang telah menimbulkan masalah yang serius. Contohnya adalah:
2.
Bioteknologi
Pertanian
Bioteknologi
Bidang Pertanian contohnya : Penanaman secara Hidroponik (berasal dari
kata bahasa Yunani hydro yang berarti air dan ponos yang berarti bekerja) Jadi,
hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam praktiknya
hidroponik dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang digunakan.
Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara lain metode kultur air
(menggunakan media air), metode kultur pasir (menggunakan media pasir), dan
metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain).
Metode yang tergolong berhasil dan mudah diterapkan adalah metode pasir.
Macam-macam
bioteknologi pertanian:
a. Pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen dimana
Nitrogen (N2) merupakan unsur esensial dari protein DNA dan RNA. Pada tumbuhan
polong-polongan sering ditemukan nodul pada akarnya. Di dalam nodul tersebut
terdapat bakteri Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara,
sehingga tumbuhan polong-polongan dapat mencukupi kebutuhan nitrogennya
sendiri. Dengan bioteknologi, para peneliti mencoba mengembangkan agar bakteri
Rhizobiumdapat hidup di dalam akar selain tumbuhan polong-polongan.
b. Pembuatan tumbuhan tahan hama, dibuat melalui rekayasa
genetika dengan rekombinasi gen dan kultur sel. Contohnya, untuk mendapatkan
tanaman kentang yang kebal penyakit maka diperlukangen yang menentukan sifat
kebal penyakit. Gen tersebut, kemudian disisipkan pada sel tanaman kentang. Sel
tanaman kentang tersebut,kemudian ditumbuhkan menjadi tanaman kentang yang
tahan penyakit. Selanjutnya tanaman kentang tersebut dapat diperbanyak dan
disebarluaskan.
c. Bioteknologi bahan bakar masa depan, telah ditemukan dua
jenis bahan bakar yang diproduksi dari fermentasi limbah, yaitu gasbio (metana)
dan gasahol(alkohol). Alternatif bahan bakar masa depan untuk menggantikan
minyak, antara lain adalah biogas dan gasohol. Biogas dibuat dalam fase anaerob
dalam fermentasi limbah kotoran makhluk hidup.
d. Teknologi Tanaman Transgenik merupakan tanaman yang telah
disusupi DNA asing sebagai pembawa sifat yang diinginkan. DNA tersebut dapat
berasal dari tumbuhan yang beda jenis. Untuk menghasilkan tanaman transgenik
dibutuhkan teknik rekayasa genetika dan vector sebagai pembawa gen sifat yang
diinginkan.
e. Bioteknologi dalam Pembentukan Varietas Tanaman Unggul
Baru. Hal ini diperlukan untuk mencukupi kebutuhan pangan yang terus
meningkat, sedangkan luas lahan pertanian cenderung menurun. Tanaman unggul ini
diharapkan mempunyai produktivitas yang lebih baik. Selain itu, peningkatan
hasil, juga dilakukan upaya perbaikan pada kandungan nutrisi, kelestarian
lingkungan, usia panen, dan berbagai nilai tambah yang lain, contohnya
peningkatan kandungan nutrisi pada tanaman pisang, cabe, stroberi, dan ubi
jalar.
3.
Bioteknologi
Kesehatan
Pemanfaatan
Mikroorganisme sebagai Obat
Mikroorganisme
merupakan agen yang dapat membantu bidang pengobatan. Mikroorganisme tersebut
misalnya digunakan untuk membuat antibiotic dan vaksin.
- Vaksin
Pembuatan
vaksin dilakukan dengan rekayasa genetic. Pada masa ini berjuta-juta orang melakukan
vaksinisasi terutama bagi anak-anak yang masih kecil. Vaksin telah membantu
dalam pencegahan serangan penyakit. Vaksin berasal dari mikroorganisme yang
telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin pada umumnya dimasukkan
dengan suntikan atau oral ke dalam tubuh manusia agar aktif melawan
mikroorganisme tersebut. Cobtohnya, vaksin disentri, tetanus, dan lain lain
- Antibiotik
Antibiotik
merupakan senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu atau dibuat
secara semisitetis. Antibiotic berguna menghambat atau membunuh pertumbuhan
kuman penyebab penyakit. Antibiotik pertama yang ditemukan
adalah antibiotic yang dihasilkan dari jamur penicillum notatum.
Salah satu contoh antibiotic adalah Penisilin. Penisilin adalah antibiotic yang
ampuh melewati infeksi yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus.
Antibiotic lainnya yang sekarang banyak dipakai adalah antibiotic yang berasal
dari genus Streptomyces. Antibiotic yang termasuk kelompok
ini adalah streptomycin dan tetracycline. Antibiotik
tersebut sangat ampuh melawan bakteri Tuberculosis. Berikut
beberapa jenis antibiotic tersebut
- Penicillin
Penicilin
ini dapat menghambat infeksi dengan mencegah terbentuknya dinding sel bakteri
sehingga tidak membahayakan sel manusia. Jadi, apabila anda sakit yang
disebabkan oleh bakteri atau virus, maka penggunaan antibiotic ini tidak ada
gunanya. Komponen utama pencilin adalah pensilin G yang dapat diubah menjadi
bentuk yang lain. Penicillin G terdegrasi oleh asam lambung sehingga penicillin
diberikan melalui sutikan. Ada juga jenis penicillin yang tidak dapat
dipengaruh oleh asam lambung, dapat berupa sirup atau tablet
- Tetrasiklin
Tetrasiklin
dihasilkan oleh bakteri Streptomycin aureofaciens. Berbagai
bentuk tetrasiklin aktif melawan bakteri yang mempunyai karakter dengan kisaran
kurang lebih sama dengan penisilin. Walau demikian, berkembangya resistensi (kebalnya
kumah terhadap obat) telah mengurangi efektivitasnya antibiotic ini.
Tetrasiklin mengikat kalsium dan diakumulasi dalam tulang dan gigi yang sedang
berkembang
- Sefalosporin
Berasal
dari jamur Chepalosporium yang ditemukan pada tahun 1984. Sefalosporin aktif
untuk bakteri yang mempunyai karakter dengan kisaran yang kurang lebih sama
dengan penisilin. Sefalosporin terbaru sangat efektif untuk melawan bakteri
yang resisten terhadap penisilin
4.
Bioteknologi
Perternakan
Bioteknologi perternakan adalah membuat hewan transgenik
(hewan yang gennya telah dimodifikasi) dan teknologi induk buatan. Teknologi
induk buatan sering dilakukan pada hewan langka yang sulit bereproduksi secara
alami. Embrio hewan ini ditransplantasikan pada rahim spesies lain yang masih
berkerabat. Dengan cara ini diharapkan hewan langka tersebut terhindar dari
ancaman kepunahan.
Penerapan
Prinsip Bioteknologi Dalam Bidang Peternakan Antara Lain:
1.
Teknologi Transplantasi Nukleus
Teknologi ini lebih dikenal dengan teknologi kloning yaitu
teknologi yang digunakan untuk menghasilkan individu duplikasi (mirip dengan
induknya). Teknologi kloning telah berhasil dilakukan pada beberapa jenis
hewan. Salah satunya adalah pengkloningan domba yang dikenal dengan domba
Dolly. Melalui kloning hewan, beberapa organ manusia untuk keperluan
transplantasi penyembuhan suatu penyakit berhasil dibentuk.
· Tahapan
Teknologi Kloning Adalah
a.
Isolasi Nukleus (inti sel) Dari Hewan Donor : Nukleus
diisolasi dari sel putting susu domba dewasa dengan menggunakan teknik khusus
sehingga dapat dikeluarkan dari membrane sel.
b.
Isolasi Sel Telur : Sel telur yang belum dibuahi
diperoleh dari domba lain. Dibutuhkan banyak sel telur dalam teknologi ini
karena banyak sel telur yang tidak mampu bertahan dalam tahapan pengkloningan
lebih lanjut.
c.
Pengambilan Nukleus Dari Sel Telur
d.
Penggabungan Nukleus Dengan Sel Telur : Nukleus
yang telah diisolasi dari sel domba dewasa digabungkan ke dalam sel domba lain
yang telah dihilangkan nukleusnya. Secara genetic sel domba yang menerima
nukleus identik dengan domba pendonor.
e.
Pemasukan Sel Telur Kedalam Rahim : Sel
telur dimasukkan ke dalam rahim domba betina yang lain. Hanya sedikit sel telur
yang mampu bertahan dan berkembang di dalam rahim. Sel telur yang mampu
bertahan akan berkembang menjadi embrio dan selanjutnya akan dihasilkan anak
domba yang mirip dengan domba pendonor nucleus.
2.
Teknik Inseminasi Buatan
Teknik
ini dikenal dengan nama kawin suntik, adalah suatu cara atau teknik untuk
memasukkan sperma yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu yang
berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan
menggunakan metode dan alat khusus yang disebut “ insemination gun”.
3.
Teknik Inseminasi Buatan Memiliki Beberapa Tujuan,
Yaitu:
- Memperbaiki mutu genetika ternak,
- Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan
unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama.
- Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat
dan teratur.
- Mencegah penularan dan penyebaran penyakit
kelamin.
4.
Teknologi Transgenik
Teknologi
Transgenik adalah teknologi yang dilakukan pada hewan yang telah mengalami
rekayasa genetika sehingga dapat dihasilkan hewan dengan sifat yang diharap.
Teknologi transgenik pada hewan ini dilakukan dengan cara penyuntingan fragmen
pada DNA secara mikro ke dalam sel telur yang telah mengalami pembuahan. Tujuan
dari teknologi Transgenik ini adalah meningkatkan produktifitas dari hewan ternak
seperti daging, susu, dan telur. Rekayasa genetika juga dapat melestarikan
spesies langka. Sebagai contoh, sel telur zebra yang sudah dibuahi lalu ditanam
dalam kuda spesies lain. Spesies lain yang dipinjam rahimnya ini disebut
surrogate. Hal ini sudah diterapkan pada spesies keledai yang hampir punah di
Australia.
5.
Teknik Pelestarian Dengan Rekaya Genetika Berguna,
Dengan Alasan:
- Induk dari spesies biasa dapat melahirkan
anak dari spesies langka.
- Telur hewan langkah yang sudah dibuahi
dapat dibekukan, lalu disimpan bertahun-tahun meskipun induknya sudah mati.
Jika telah ditemukan surrogate yang sesuai, telur tadi ditransplantasi.
6.
Transfer Embrio
Transfer
Embrio ini hampir sama dengan kawin suntik. Jika kawin suntik memfokuskan pada
sperma jantan, maka transfer embrio tidak hanya fokus pada potensi sperma
jantan saja yang dioptimalkan Transfer embrio ini juga fokus pada potensi
betina yang berkualitas unggul dan dimanfaatkan secara optimal. Teknik yang
disingkat TE ini memiliki teknik yang canggih. Betina unggul tidak perlu hamil
melainkan hanya berfungsi untuk menghasilkan embrio untuk selanjutnya
dapat ditransfer pada induk titipan dengan kualitas yang tidak perlu bagus
tetapi memiliki kemampuan untuk hamil.
Embrio
yang akan dimasukkan ke resipien disimpan dalam foley kateter dua jalur yang
steril (tergantung dari ukuran serviks). Sebelum melakukan panen embrio, bagian
vulva dan vagina harus bersih dan disterilkan dengan menggunakan kapas yang
mengandung alkohol 70%. Embrio yang dihasilkan dapat langsung di kirim ke dalam
sapi resipien bahkan bisa dibekukan dan disimpan jika ingin mentransfer
pada lain waktu.
7.
Hormon BST (Bovine Somatotrophin)
Dengan
rekayasa genetika dihasilkan hormon pertumbuhan dewan yaitu BST. Caranya adalah:
-
Plasmid
bakteri E.Coli dipotong dengan enzim endonuklease.
-
Gen
somatotropin sapi diisolasi dari sel sapi.
-
Gen
somatotropin disisipkan ke plasmid bakteri.
-
Bakteri
yang menghasilkan bovin somatotropin ditumbuhan dalam tangki fermentasi.
-
Bovine
somatotropin diambil dari bakteri dan dimurnikan.
Hormon
ini dapat memicu pertumbuhan dan meningkatkan produksi susu. BST ini mengontrol
laktasi (pengeluaran susu) pada sapi dengan meningkatkan jumlah sel-sel
kelenjar susu. Jika hormon yang dibuat dengan rekayasa genetika ini
disuntuikkan pada hewan, maka produksi susu akan meningkat 20%. Pemakaian BST
telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration), lembaga pengawasan
obat dan makanan di Amerika. Amerika berpendapat susu yang dihasilkan karena
hormon BST aman di konsumsi tapi di Eropa hal ini dilarang karena penyakit
mastitis pada hewan yang diberikan hormon ini meningkat 70%.
Selain
memproduksi susu, hormon ini dapat memperbesar ukuran ternak menjadi 2 kali
lipat ukuran normal. Caranya dengan menyuntik sel telur yang akan dibuahi
dengan hormon BST. Daging dari hewan yang diberi hormon ini kurang mengandung
lemak. Sehingga dikhawatirkan hormon ini dapat mengganggu kesehatan manusia.
8.
Sexing Spermatozoa
Sexing atau pemisah sperma adalah kegiatan yang
bertujuan untuk memisahkan spermatozoa yang membawa sifat kelamin jantan dengan
betina. Teknologi ini bertujuan untuk menjawab tingginya permintaan perternak
terhadap anak sapi jantan potong karena harga jualnya yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan betina. Sedangkan khusus untuk bangsa sapi penghasil susu
atau atau Frisian Holand (FH), benih yang diminati adalah betina.
5.
Bioteknologi Forensik
DNA fingerprint adalah teknik untuk mengidentifikasi
seseorang berdasarkan pada profil DNA nya. DNA fingerprint yang merupakan
gambaran pola potongan DNA dari setiap individu karena setiap individu
mempunyai DNA fingerprint yang berbeda, maka dalam kasus forensik info ini bisa
digunakan sebagai bukti kuat kejahatan di sidang pengadilan.
DNA fingerprint adalah
salah satu teknik biologi molekuler penanda genetik yang dipakai
untuk pengujian terhadap materi profil DNA, yaitu sehimpunan data
yang menggambarkan susunan DNA yang dianggap khas untuk individu yang menjadi
sampelnya.DNA Fingerprint yang pertama kali diadopsi pada 1985 oleh Alec
Jeffreys dari Oxford University. Penemuan Jeffrey ini dapat memberikan metode
baru yang dapat mengungkap karakteristik dari masing-masing orang, dengan
penanda gennya karena dalam setiap tubuh manusia, binatang, serta tanaman, dan
mikroorganisme, terdapat sebuah struktur DNA yang unik.
Penggunaan DNA untuk
pembuktian kasus kriminal pertama kali dilakukan pada tahun 1987, dalam sebuah
kasus pemerkosaan di Inggris.Di Indonesia, istilah
DNA fingerprint mulai mencuat sebagai cara identifikasi forensik
setelah terjadi rentetan peristiwa peledakan bom di tanah air, seperti kasus
bom Bali, bom JW Marriot, peledakan bom di depan Kedubes Australia dan
lain-lain.
Beberap Jenis Teknik
Analisa Hasil Pemeriksaan DNA Fingerprint
DNA fingerprint atau
yang dikenal dengan sidik jari DNA adalah salah satu metode yang digunakan
untuk mengidentifikasi kekhasan pola DNA setiap individu khususnya dalam bidang
forensik. DNA fingerprint setiap individu berbeda-beda sehingga dapat digunakan
sebagai bukti forensik pada kasus kejahatan. Tes DNA fingerprint ini bisa
digunakan DNA yang terdapat pada inti sel atau DNA mitokondria.
Analisis menggunakan
DNA inti telah lebih dulu digunakan dalam bidang forensik dan berkembang
pesat. Analisis menggunakan DNA inti memiliki akurasi yang tinggi karena
dirujuk pada DNA inti kedua orangtua (diploid). Kelemahan metode ini
adalah bila salah satu atau kedua orangtua tidak ada. Penggunaan DNA inti
saudara seayah-ibu, anak, paman, dan bibi atau kakek dan nenek kandung
memerlukan koreksi berdasarkan segregasi Mendel. Sedangkan generasi ketiga atau
saudara sepupu tidak dapat digunakan
Analisis menggunakan DNA mitokondria memiliki kelebihan utama
yaitu penggunaan mtDNA adalah jumlah molekulnya yang mencapai ribuan dalam satu
sel sehingga memungkinkan dilakukan analisis dari sampel yang sangat sedikit,
misalnya cairan tubuh, akar atau batang rambut bahkan tulang dan fosil tulang.
Selain itu, bentuknya yang relatif lebih stabil dan resisten terhadap degradasi.
Ketiadaan mitokondria ayah pada keturunannya mempermudah analisis penurunan
mtDNA. Karakteristik ini memungkinkan mtDNA sebagai alat untuk mengetahui
hubungan maternal antar individu, mempelajari antropologi, serta biologi
evolusi berbagai makhluk hidup. Kelemahan penggunaan mtDNA adalah kemungkinan
menemukan kesamaan antar individu yang relatif tinggi, terutama individu
yang terkait hubungan keluarga segaris ibu.
Adapun jenis-jenis analisa DNA yang dapat dilakukan pada tes
DNA fingerprint adalah sebagai berikut:
a.
Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP)
Pada
prinsipnya, RFLP merupakan semua mutasi yang menghilangkan ataumenciptakan
sekuen rekognisi baru bagi enzim restriksi. Penyisipan (inersi),penghilangan
(delesi), maupun subtitusi nukleotida yang terjadi pada daerahrekognisi suatu
enzim restriksi menyebabkan tidak lagi dikenalinya situspemotongan enzim
restriksi dan terjadinya perbedaan pola pemotogan DNA.
Teknik
pertama yang digunakan analisa DNA dalam bidang forensik adalah RFLP.
Polimorfisme yang dinamakan Restriction Fragment Leght
Polymorphism (RFLP) adalah suatu polimorfisme DNA yang terjadi akibat
variasi panjang fragmen DNAsetelah dipotong dengan enzim retriksi tertentu
menjadi fragmen Variable Number Of Tandem
Repeat (VNTR). Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan suatu enzim restriksi
yang mampu mengenal urutan basa tertentu dan memotong DNA (biasanya 4-6 urutan
basa).
b. Polymerase Chain Reaction (PCR)
Metode
PCR adalah suatu metode untuk memperbanyak DNA template tertentu dengan
enzim polymerase DNA. Reaksi teknik inididesain seperti meniru penggandaan atau
replikasi DNA yang terjadi dalam makhluk hidup, hanya pada segmen tertentu
dengan bantuan enzim DNA polymerase sebanyak 20hingga 40 siklus (umumnya 30
siklus), dengan tingkat akurasi yang tinggi. Proses yang terjadi pada teknik
ini serupa dengan cara DNA memperbanyak jumlahnya dalam sel. Ada
tiga tahap yang dilakukan di laboratorium yaitu:
-
Denaturation
Denaturation
yaitu dengan memanaskan segmen atau urutan DNArantai ganda pada suhu 96º,
sehingga DNA rantai ganda akan memisah menjadi rantai tunggal.
-
Annealing atau Hybridization.
Pada
proses ini setiap rantai tunggal tersebut dipersiapkan dengan cara
mengikatkannya dengan DNA primer.Tahap ini dilakukan dengan menurunkan suhu
hingga ke kisaran 40-60ºC selama 20-40detik.
-
Extension
atau Elongasi
Pada
tahap ini, DNA polymerase ditambahkan dan dilakukan peningkatan suhu ke kisaran
suhu kerja optimum enzim DNA polymerase, yaitu suhu 70-72ºC. Kemudian, DNA
polymerase akan memasangkan dNTP yang sesuai dengan pasangannya, dilanjutkan
dengan proses replikasi. Enzim akan memperpanjang rantai baru ini hingga ke
ujung dan lamanya waktu ekstensi bergantung pada panjang daerah yang akan
diamplifikasi.
c.
Short Tandem Repeats
STRs
(Short Tandem Repeat)adalah suatu istilah genetik yang digunakan untuk
menggambarkan urutan DNA pendek (2-5 pasangan basa) yang diulang. Genome
setiap manusia mengandung ratusan STRs.Metode ini paling banyak dikembangkan
karena metode ini cepat, otomatis dan memilikikekuatan diskriminasi yang
tinggi. Dengan metode STRs dapat memeriksa sampel DNAyang rusak atau dibawah
standar karena ukuran fragmen DNA yang diperbanyak oleh PCR hanya berkisar
antara 200-500 pasangan basa.
Selain
itu pada metode ini dapat dilakukan pemeriksaan pada setiap lokus yangmemiliki
tingkat polimorfisme sedang dengan memeriksa banyak lokus dalam
waktu bersamaan. Teknik yang digunakan adalah multiplexing yaitu
dengan memeriksa banyak lokus dan berbeda pada satu tabung. Dengan cara
ini dapat menghemat waktu danmenghemat sampel. Analisis pada teknik ini
didasarkan pada perbedaan urutan basa STRs dan perbedaan panjang atau
pengulangan basa STRs.
d.
Analisa Hasil Tes DNA Fingerprint
Analisis DNA untuk tes
paternitas meliputi beberapa tahap yaitu tahap pengambilan spesimen, tahap
proses laboratorium, tahap perhitungan statistik dan pengambilan kesimpulan.
Untuk metode tes DNA di Indonesia, masih memanfaatkan metode elektroforesis DNA.
Intrepretasi hasilnya adalah dengan cara menganalisa pola DNA menggunakan marka
STR (short tandem repeats). STR adalah lokus DNA yang tersusun atas pengulangan
2-6 basa. Dalam genom manusia dapat ditemukan pengulangan basa yang bervariasi
jumlah dan jenisnya. Dengan menganalisa STR ini, maka DNA tersebut dapat
diprofilkan dan dibandingkan dengan sampel DNA terduga lainnya.
Adapun beberapa tahap
analisa DNA fingerprint adalah sebagai berikut:
-
Isolasi
DNA
Sistematika ini
dimulai dari proses pengambilan sampel. Setelah sampel didapat dari bagian
tubuh tertentu, DNA fingerprint dimulai dengan isolasi DNA, kemudian sampel DNA
diamplifikasi dengan menggunakan PCR. Bahan kimia yang digunakan untuk isolasi
adalah Phenolchloroform dan Chilex. Phenolchloroform digunakan untuk
isolasi darah yang berbentuk cairan, sedangkan chilex digunakan untuk isolasi barang bukti
berupa rambut.
-
Memotong, mengukur dan
mensortir
Enzim yang khusus
disebut enzim restriksi digunakan untuk memotong bagian-bagian tertentu.
Misalnya enzim Eco Ri, yang ditemukan dalam bakteri akan memotong DNA yang
mempunyai sequen GAATT. Potongan DNA disortir menurut ukuran dengan teknik
penyaringan disebut elektrophoresis. Potongan DNA dilewatkan gel yang dibuat
dari agarose Teknik ini untuk memisahkan pita-pita menurut berat molekulnya.
-
Transfer
DNA ke membran nilon
Distribusi potongan
DNA ditransfer pada sehelai nylon dengan menempatkan membran nylon diatas gel
dan direndam selama 1 malam.
-
Probing
Dengan menambahkan
radioaktif atau pewarna probe pada sehelai membran nylon menghasilkan DNA
fingerprint, Setiap probe seperti batang pendek (pita) hanya 1 atau 2 tempat
yang khas pada helaian membran nylon tersebut.
Daftar Pustaka
Endrika, Widayanti. 2017. Pengantar
Bioteknologi. Jakarta:UB Press.
Pratiwi, S.T. 2008. Mikrobiologi
Farmasi. Jakarta:Erlangga Medical Series.
Maryati, Sri. 2006. Biologi.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Akhyar, M. Salman. 2004.
Biologi untuk SMA kelas 1 semester 2. Bandung : Grafindo Media Pratama.
Anonymous. 2007. Human
Insulin, (Online), http://en.wikipedia.org/wiki/ Use_of_
biotechnology_in_pharmaceutical_manufacturing, diakses 25 Oktober 2007
Anonymous. 2007.
Biotechnology, (Online), http://en.wikipedia.org/wiki/ Biotechnology, diakses
25 Oktober 2007.
Aryulina, Diah dkk. 2004. Biologi SMA untuk kelas X. Jakarta : ESIS
Budi Witarto, Arief. 2007.
Bioteknologi di Indonesia : Kondisi dan Peluang, (Online),
http://io.ppi-jepang.org/article.php?edition=7, diakses 26 Oktober 2007.
Pezzuto, John M. 1993. Biotechnology and Pharmacy. New York : Chapman and
Hall.
Syamsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi untuk SMA kelas X. Jakarta :
Erlangga
Ia
BalasHapus